Selasa, 02 Mei 2017

Bagian 1

dan malam itu angin berhebuskan rindu seakan dia tak mengerti apa yang sedang di pikirkannya, tapi bayangan tetang sosok baju hitam yang selalu menimpa dalam mimpinya menjadi teman setianya dalam malam ini, entah haru bercerita dari mana, ketika itu awal mei yang cerah tak ada nampak akan turunnya hujan hanya ada angin yang sejuk untuk duduk dan besantai di bawah bayangan awan putih di samping serambu pohon mangga, dengan berteman gitar tua lembek yang di belikan kakanya yang hampir setengah abad, dia mulai menuliskan angannya dalam melodi gitarnya membuat suasana sore ini menjadi semakin damai dengan teman yang selalu menemaninya yang berombak ambik kesana kemari yaitu angin lewat angin dia merasakan betapa indahnya dunia ini dengan gitar dan tuturkatanya seakan dunia ini sangatlah damai, di tengah tengan ramainya perebutan kursi para pecalon menteri negeri yang akan bergulat di medan pertempuran beberapa saat lagi yang sekarang sedang sibuk sesibuknya membuat strategi untuk bisa menjadi bupati entah mentri dengan iring iringan janji manis betujuan menggoda rakyat yang tidak tau akan kehidupan di area pemerintahan yang hanya rakya tau hanyalah sebuah janji yang minis yang akan di terapkan atau tidak saat para calon akan menjadi kepala suku/ bupati, bukan sekedar janji yang kami mau kami hanya mau bagaiman bangsa ini akan terus berkembang entah perekonominannya nanti ataupun pendidikannya kelak, bangsa dengan persatuan dan keadilan sejahtera, tapi sejujurnya yang nampak indah dari kelopak mata ini tak lain hanylah yang kaya semakin kaya dan yang miskin tepaplah miskin, taapi sapa peduli dunia ini hanyalah bayangan semata tak lebih dan tak kurang dari 80th kita nanti akan say good bye dengan perilaku dunia yang hina ini, setiap yang hidupa akan mati dan yang mati akan di bangkitkatkan kembali dan sebenarnya itulah perjalanan kita sebenarnya sesungguh nya perjalanan setelah mati adalah awal sebuh pencapaian yang  sesungguhnya. jadi mari kita renungkan hal yang pantas unutk kita saat ini dan nanti seperti apa, ya karena kitalah yang pembuat jalan ini, tinggal kita kan berjalan di jalan yang mana..

0 komentar:

Posting Komentar